Wikipedia

Search results

Tuesday, 29 October 2013

teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi



1. Adam smith
Adam Smith sangat terkenal sebagai pelopor dalam perkembangan ilmu ekonomi, maka tidaklah heran kalau dia mendapat julukan sebagai bapak ilmu ekonomi, hal ini sangat beralasan sebab Adam Smith lah orang pertama sebagai pelopor dari perkembangannya ilmu ekonomi dan juga pelopor dalam pentingnya kebijaksanaan Laissez Faire serta ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan perhatiannya pada masalah pembangunan ekonomi.
Adam Smith menerbitkan buku yang menjadi acuan bagi para ekonomi dengan judul AN INQUIRY INTO THE NATURE AND CAUSES OF THE WEALTH OF NATION, atau seringkali juga disebut dengan The Wealth of Nation saja. Dalam buku ini terutama menganalisa mengenai sebab akibat dari berkembangnya suatu negara.
Menurut Adam Smith kebijaksanaan Laissez Faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Kebijaksanaan Laissez Faire adalah suatu kebijaksanaan yang sifatnya memberikan kebebasan yang maksimal kepada para pelaku dalam perekonomian untuk melakukan kegiatan yang disukainya dan meminimalkan campur tangan Pemerintah dalam perekonomian. Sistem ekonomi yang demikian dinamakan juga sistem mekanisme pasar atau sistem pasar bebas. Ada beberapa hal berkaitan dengan pandangan Adam Smith, yaitu:
1.      Hukum alam
Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam” dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. Menurutnya, setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri, karena itu jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat. Smith pada dasarnya menentang setiap campur tangan Pemerintah dalam industri maupun perdagangan. Ia penganut paham bebas dan penganjur kebijaksanaan “ pasar bebas ”dalam aktivitas kegiatan ekonomi. Dengan kebijaksanaan pasar bebas, yaitu terwujudnya pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimalkan kesejahteraan nasional.
2.      Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonomi. Menurut Adam Smith, dengan adanya pembagian kerja, maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yang pada gilirannya akan :
- meningkatkan ketrampilan pekerja
- penghematan waktu dalam memproduksi barang
- penemuan-penemuan yang sangat menghemat tenaga kerja.

Namun demikian, pembagian kerja tergantung luas pasar.
3.      Proses akumulasi modal
Smith menekankan bahwa proses akumulasi modal harus dilakukan lebih dahulu daripada pembagian kerja. Akumulasi modal merupakan syarat utama terjadinnya proses pembangunan ekonomi, dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal.
4.      Investasi
Menurut Smith, investasi dilakukan Karena pemilik modal mengnharapkan untung, dan harapan masa depan keuntungan tergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. Keuntungan cenderung menurun dengan adanya kemajuan ekonomi. Kondisi ini dapat digambarkan, bahwa pada waktu laju pemumpukan modal meningkat maka persaingan antar pemilik modal juga akan menin+gkat dengan sendirinya tingkat upah juga akan meningkat dan pada gilirannya akan menurunkan keuntungan pemilik modal.
Modal diperoleh dari tuan tanah atau bangsawan. Mereka ini yang mampu untuk melakukan investasi. Sebaliknya, para pengusaha atau kaum kapitalis yang mengembangkan modal dari tuan tanah atau bangsawan. Pada umunya modal ini digunakan untuk perdagangan.
Apabila stok para pedagang kaya beralih ke bidang perdagangan yang sama, maka persaingan antar mereka secara alamiah cenderung menurunkan keuntungan dan bila peningkatan yang sama terjadi pada stok di seluruh bidang perdagangan yang dilakukan dalam masyarakat yang sama, persaingan yang sama seperti itu pasti akan menghasilkan pengaruh yang sama. Jadi dengan adanya pertumbuhan stok modal di dalam perekonomian, akan terjadi persaingan antar pengusaha dalam mendapatkan tenaga kerja. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang layak pengusaha cenderung menawarkan tingkat upah yang tinggi dan karena itu menurunkan tingkat keuntungan.
5.      Tingkat suku bunga
Apabila modal dalam perekonomian sudah berkembang, maka akan terjadi peningkatan kemakmuran yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah penduduk. Sebaliknya dalam kondisi seperti ini tingkat suku bunga akan menurun dan akibatnya persediaan akan modal menjadi meningkat.
Dengan tingkat suku bunga yang rendah para tuan tanah atau pengusaha terpaksa meminjamkan uangnnya dalam jumlah yang lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak bunga dengan maksud mempertahankan standar hidupnya. Jadi dengan menurunnya tingkat suku bunga, jumlah modal yang dipinjamkan akan meningkat. Tetapi bila suku bunga turun terlalu rendah para tuan tanah atau bangsawan tidak sanggup untuk meminjamkan uang lebih banyak lagi. Dalam kondisi ini mereka akan memilih invesatasi menjadi pengusaha. Jadi sekalipun suku bunga menurun, pada akhirnya terjadi pemumpukan modal dan kemajuan ekonomi.
6.      Pertumbuhan ekonomi
Proses pertumbuhan bersifat kumulatif. Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan di bidang pertanian, industri manufaktur, dan perniagaan kemakmuran itu akan menarik ke pemupukan modal, kamajuan teknis, meingkatkan penduduk, perluasan pasar, pembagain kerja dan kenaikan keuntungan secara terus menerus. Situasi yang progresif ini akan menyenangkan masyarakat. Dalam keadaan maju ini, sementara masyarakat meraih hasil-hasil yang lebih baik, keadaan buruh miskin yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat, agaknya menjadi kelompok paling bahagia dan nyaman.

2. David Ricardo
David Ricardo terkenal dengan teori Ricardian menulis dalam bukunya The priciples of political economy and taxation pada tahun 1912 – 1823. David Ricardo dalam analisanya mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi menjelaskan sebagai berikut:
Pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Pada keadaan seperti ini para pengusaha dalam menjalankan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi, mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi itu dapat mempertinggi tingkat modal yang dimiliki yang selanjutnya dapat mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktivitas ini para pekerja mulai menuntut tingkat upah yang tinggi.
Pada tingkat upah yang tinggi mengakibatkan penduduk bertambah sedang luas lahan tetap dengan demikian mutu tanah juga mulai menurun, sewa tanah semakin tinggi mengakibatkan pendapatan menurun yang selanjutnya mengakibatkan tingkat keuntungan para pengusaha menjadi berkurang. Dengan demikian modal juga menjadi berkurang, permintaan tenaga kerja berkurang, upah turun. Begitu terus sampai tingkat upah mencapai minim. Dalam keadaan seperti ini dikatakan dalam kondisi stationary state atau perekonomian dalam keadaan statis (pertumbuhan berhenti). Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan, yaitu :
1.      Masyarakat pekerja atau buruh
2.      Masyarakat pengusaha atau kapitalis
3.      Tuan tanah atau bangsawan

Asumsi yang digunakan Ricardo adalah :
1.      Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalan pertanian membantu menentukan distribusi industri
2.      Berlakunya hukum “ law of diminishing return” bagi tanah
3.      Persediaan tanah adalah tetap
4.      Permintaan gandum benar-benar inelastik
5.      Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel
6.      Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
7.      Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
8.      Harga penawaran buruh adalah tertentu
9.      Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal
10.  Terdapat persaingan sempurna
11.  Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan
Kritikan terhadap teori Ricardo diantaranya yaitu:
a.       Ricardo dianggap mengabaikan pengaruh kemajuan teknologi;
b.      Pengabaian faktor – faktor kelembagaan;
c.       Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik modal.
3. Thomas Robert Malthus
Menurut Malthus pertambahan penduduk tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi, bahkan pertambahan penduduk dianggap sebagai akibat dari proses pembangunan. Malthus juga beranggapan yang menjadi unsur utama kesejahteraan jika dikombinasikan pada proporsi yang benar adalah produksi dan distribusi.
Secara ringkas teori Malthus yaitu :
a.       rendahnya konsumsi atau kurangnya permintaan efektif yang menimbulkan persediaan melimpah, merupakan sebab utama keterbelakangan.
b.      Untuk pembangunan, Negara harus memaksimalkan produksi di sektor pertanian dan sektor industri.
c.       Pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara adil, perluasan perdagangan secara internal dan eksternal, peningkatan konsumsi tidak produktif dan peningkatan kerja melalui rencana pekerjaan umum, memerlukan kemajuan teknologi.
d.      Faktor nonekonomi seperti pendidikan , standar moral, administrasi yang baik dan hukum yang efisien dapat membantu meningkatkan produksi sektor pertanian dan industry tersebut. Yang nantinya dapat membawa kearah pembangunan ekonomi.
Kelemahan teori Malthus adalah pandangannya yang negatif terhadap akumulasi modal dan konsumen yang tidak produktif yang pada akhirnya memperlambat kemajuan.
4. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan Kehancuran)
Karl Marx mengemukakan bahwa perkembangan masyrakat itu terdiri dari lima tahap, yakni masyarakat primitive, perbudakan, feodal, kapitalis, dan masyarakat sosialis.
a.       Masyarakat primitif
adalah tahap dimana masyarakatnya masih menggunakan alat-alat bekerja yang masih sederhana dan milik komunal(bersama). Pada masa ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi, Karena masyarakatnya membuat sendiri barang-barang kebutuhannya sendiri.
b.      Masyarakat perbudakan
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya mau bekerja. Sehingga diperlukan budak-budak untuk mencari keuntungan oleh pemilik alat produksi.
c.       Masyarakat Feodal
Kaum bangsawan memiliki alat produksi(tanah), para petani menjadi budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah itu untuk kaum feudal dan setelah itu baru jadi miliknya sendiri.
d.      Masyarakat Kapitalis
Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh karena kelas buruh tidak memiliki alat produksi.
e.       Masyarakat Sosial
Pemilihan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik social. Hubungan produksi merupakan hubungan kerja sama dan saling membantu.
Teori Marx dianggap salah karena teori siklusnya yang salah dan Marx dianggap tidak memahami fleksibilites kapitalisme. Walau begitu, Marx adalah orang pertama yang menunjukkan apa yang bahkan pada masa kini masih merupakan teori ekonomi bagi masa yang akan datang.

No comments:

Post a Comment